A. Pengertian
CT. Scan
CT. Scan singkatan dari “ computed
Tomography Scanning”. CT. Scan adalah suatu peralatan radiologi yang dapat
digunakan untuk menampilkan dan mengalokasikan suatu objek yang akan di
diagnosis keadaannya dengan cara menggunakan teknik pemeriksaan tomografi untuk
menghasilkan gambaran-gambaran objek yang berupa potongan-potongan tubuh secara
axial dengan meggunakan prinsip kerja tomografi yang di lengkapi system
computer sebagai media pengolahan data-data software dan recontruksi gambar objek.
B. Sejarah
perkembangan CT. Scan
C. Komponen
CT. Scan
1. Computer
Computer
merupakan jantung dari semua instrument pada CT dan berfungsi untuk melakukan
proses scanning, rekonstruksi atau pengolahan data, display gambaran serta
menganalisa gambaran. Pada CT/T General Electric 8000 dan 8800 diperlengkapi
suatu alat pembantu untuk proses rekonstruksi gambaran yang di kenal dengan nam
ARRAY PROCESSOR.
2. X-ray
Control
X-ray terdiri dari generator
sinar-X bertegangan high voltage transformer, RARC (Rapid Accelarator Rotor
Controller) dan X-ray tube indicator. X-ray control ini berperan penting pada
saat dilakukan pemanasan tabng sinar-X.
3. Table
dan Gantry
Table merupakan
tempat posisi pasien untuk melakukan pemeriksaan CT. Scan. Bentuknya kurva yang
terbuat dari Carbon Graphite Fiber yang
mempunyai nilai penerapannya rendah terhadap berkas sinar. Setiap scanning satu
slice selesai, maka meja pemeriksaan akan bergeser sesuai ketebalan slice (slice thickness). Table pada CT dilengkapi seebuah cradle, meja
control, serta indicator ketinggian meja. Meja pemeriksaan terletak
dipertengahan gantry dengan posisi horizontal dan dapat digerakkan maju,
mundur, naik dan turun dengan menekan tombol yang terdapat pada gantry.
Gantry merupakan
suatu tempat yang terdiri dari X-ray Tube, Filter, Collimator, Lampu indicator
untuk sentrasi berupa sianr laser atau infra Red dan DAS (Data Acquisition
System). Pada gantry dilengkapi dengan indikator data digital yang memberikan
informasi tentang crandel, ketinggian meja pemeriksaan, posisi objek dan
kemiringan gantry.
a. Tabung
sinar-X
Pada tabung sinar x yang mempunyai
fungsi sebagai pembangkit sinar x harus memiliki karakteristik tertentu
diantaranya:
·
Menggunakan ukuran
focal spot ukuran kecil 10,6 mm2 – 1,2 mm2.
·
Idealnya berkas radiasi
bersifat monochromatic. Agar reklonstruksi gambaan lebih akurat dan mudah.
·
Sangat dianjurakn
penggunaan Anoda berputar
·
Anode Heat Storage
Capicity (700.000 HU-2000.000 HU)
·
Bekerja pada tegangan
tinggi diatas 100 kV
·
Tahan terhadap goncangan
atau shock proof
b. Pada
pesawat CT. Scan, umumnya terdapat dua buah kolimator yaitu:
1) kolimator
pada X-ray tube, berfungsi:
·
Mengurangi dosis
radiasi
·
Sebagai pembatas luas
lapangan penyinaran
·
Mengurangi bayangan
penumbra dengan adanya focal spot kecil
·
Menentukan ketebalan
lapisan (slice thickness).
·
Memperkuat berkas sinar
2) kolimator
pada detector, berfungsi:
·
Pengarah radiasi menuju
ke detector
·
Pengontrol radiasi
hambur
·
Menentukan ketebalan
lapisan (slice thickness) atau voxel.
c. Detektor
dan DAS (Data Acquisition System).
Setelah sinar x menembus objek,
maka akan diterma oleh detector yang selanjutnyadan dilakukan proses pengolahan
data oleh DAS.
Secara garis besar Detector dan DAS
berfungsi sebagai:
·
Menangkap sinar x yang
telah menembus objek (sinar x yang telah teratenuasi)
·
Merubah sinar x dalam
bentuk cahaya tampak menjadi bentuk
signal-signal elektronik
·
Menguatkan
signal-signal elektronik
·
Merubah electronic
signal ke data-data digital
4. Magnetic
Tipe Unit
Magnetic Tipe Unit (MTU), digunakan
sebagai penyimpan data pasien pada suatu tape atau pita. MTU dapat diletakkan
pada Diac Unit sehingga data yang terdapat di dalamnya sewaktu-waktu apabila
diperlukan kembali. Tapi ada proses scanning MTU diletakkan pada suatu BOX
tersendiri, biasanya pada bagian bawah box tersebut dilengkapi oleh alat yang
disebut RAMTEX merupakan komponen computer yang berperan penting dalam
pendisplayan suatu gambaran.
5. Disc
Unit
Disc Unit, merupakan alat untuk
menyimpan program hasil kerja dari computer ketika melakukan scanning,
reconstruction dan display gambaran. Data yang tersimpan dapat berupa data
mentah maupun data yang telah permanen.
6. Multiformat
Kamera
Digunakan untuk memperoleh gambaran
permanen pada film rontgen (rontgenogram). Pada suatu film dapat dihasilkan
beberapa irisan gambar tergantung jenis pesawat CT dan film yang digunakan. Dan dengan alat tersebut kita dapat memilih
format 1-24 gambaran struktur/per slice gambaran CT pada suatu bidang film
sesuai yang kita hendaki.
D. Prinsip
kerja CT. Scan
Tabung CT. Scan yang menggunakan
sumber sinar x akan menyinari bahan (pasien). Adapun sinar x yang
mengalami atenuasi, setelah menembus bahan diteruskan ke detector yang mempunyai
sifat yang sangat sensitive dalam menangkap perbedaan atenuasi dari sinar x
yang kemudian mengubah sinar x tersebut menjadi signal – signal listrik.
Kemudian signal – signal listrik tersebut diperkuat oleh photomultiplier Tube
sinar x. Data dalam bentuk signal terebut diubah dalam bentuk digital oleh
Analog to Digital Converter ( ADC ), yang kemudian masuk kedalam system
computer Dan diolah oleh computer. Kemudian Data Acquistion System ( DAS )
melakukan pengolahan data dalam bentuk data – data digital atau numeric.
Sistem kerja pada CT. Scan
melibatkan konsep matematika, fisika, dan ilmu computer. Meliputi tiga proses
yaitu perolehan data, pengolahan data, dan tampilan data.
1. Perolehan
Data
a. Data
pengukuran
Data pengukuran atau data scan
dihasilkan dari detector. Rangkaian data ini dimaksudkan untuk kegiatan pra – proses dengan tujuan
untuk memperbaiki data pengukuran sebelum algoritma rekonstruksi data
diterapkan.
b. Data
mentah
Data mentah dihasilkan dari data
scan pra – proses dan digunakan untuk data algoritma rekonstruksi gambar yang
akan digunakan scanner. Data – data tersebut akan disimpan pada ruang perolehan
data volume, yang selanjutnya dapat diperoleh kembali secara berurutan bila
diperlukan.
c. Data
konvolusi
Algoritma rekonstruksi gambar yang
digunakan oleh scanner adalah Algoritma hasil back – projection. Hasil algoritma
ini mengandung hasil back – projection dan juga hasil seleksi yang dilakukan
oleh metode back – projection.
d. Data
gambar
Data Gambar, atau data rekonstruksi
merupakan data hasil konvolusi yang telah diproyeksi balik kebentuk matriks.
Data ini digunakan untuk menciptakan gambar CT. Scan yang akan ditampilan pada
monitor. Data Gambar CT.scan dapat diperoleh dengan menggunakan dua metode
yaitu perolehan data irisan demi irisan, dan perolehan data volume.
E. Kualitas
gambar CT. Scan
Kriteria dari sebuah image hasil
CT-scan adalah :
1. Resolusi
spasial
Resolusi spasial
adalah kemampuan untuk menghasilkan objek – objek dengan tingkat kontras yang
tinggi. Kemampuan ini dipengaruhi oleh geometri sistem, dan menentukan “
definisi “ sebuah image. Dalam hal ini, tingkat kontras yang tinggi merupakan
perbedaan antara hitam dan putih.
Definisi image merupakan ketajaman
sebuah objek relative terhadap jaringan di sekelilingnya. Definisi ini
tergantung atas faktor-faktor berikut :
a. Lama
waktu scan ( pembacaan pada DAS akan lebih bagus jika lebih banyak sampel ).
b. Algoritma
(penerapan fungsi kernel konvulsi)
c. Ketebalan
slice (1 - 10mm)
d. Mode Operasi (Parameter scanning (kv dan mA))
e. Display
image (Monitor, kartu grafis, dll)
2. Kemampuan
untuk mendeteksi kontras
Kemampuan ini
dipengaruhi oleh definisi image dan noise. Hal ini merupakan faktor yang sangat
krusial dan merupakan spesifikasi yang sangat penting dalam penggunaan CT.
Scan. Jika resolusi spasial menyangkut hal resolusi dengan tingkat kontras tinggi,
kemampuan ini dipengaruhi oleh tingkat kontras yang rendah. Tingkat kontras
yang rendah merujuk kepada kemampuan CT.
Scan dengan akurat mengukur perbedaan kerapatan antara dua objek yang sangat
kecil.
3. Artefak atau Noise
Noise, dalam hal image CT ditentukan
oleh jumlah kuantitas sinar x yang sampai ke detector dan kemudian membentuk
image dan berhubungan dengan amplitude sinyal yang di ukur dan sensitivitas
dari alat ukur. Noise sangat ditentukan oleh:
a. mAs
b. kV
c. Algoritma
d. Ketebalan
slice
e. Ukuran
tubuh pasien (keliling tubuh pasien)
f. Mode
operasi (kombinasi parameter-parameter di atas)
g. Display
image (monitor, kartu garis, dll)
8
\\